BANDA ACEH – Puluhan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kota Banda Aceh menggelar aksi bela Palestina di Bundaran Simpang Lima Banda Aceh, Jumat (15/12/2027).
Para mahasiswa meminta agar keputusan sepikah Pemerintah Amerika Serikat soal pencatutan Yerussalem sebagai Ibu Kota Israel segera disikapi oleh seluruh pemimpin muslim di dunia.
Sikap protes yang digelar mahasiswa itu berlangsung sekira pukul 17.30 WIB, mereka menyuarakan aksi bela Palestina dengan cara long march dari Masjid Raya Baiturrahman, menuju Bundaran Simpang Lima Banda Aceh, dengan membawa sejumlah spanduk dan karton bertuliskan sikap protes terhadap Pemerintah Amerika Serikat.
Selain berorasi, para mahasiswa juga turut melantunkan doa bersama dan membaca ayat-ayat Alquran.”Kami menolak apa yang telah diputuskan oleh Donald Trump, karena hal itu adalah penghinaan bagi umat Muslim. Yerussalem itu adalah bumi Islam bukan kota Yahudi,” teriak salah seorang orator saat menyampaikan orasi secara bergiliran.
Ketua Umum HMI cabang Banda Aceh, Anbiya Dianda, menyampaikan unjuk rasa mereka sebagai bentuk solidaritas membela saudara di Palestina. Ia menilai, keputusan Pemerintah Amerika Serikat sangat provokatif dan memancing kemarahan umat muslim di seluruh penjuru dunia.
“Sebagai umat Islam ketika saudara kita ditindas maka kami dari HMI tidak akan tinggal diam. Walaupun tidak bisa ke sana setidaknya kami menyuarakan hak-hak mereka dari sini. Meminta agar pemimpin muslim dari manapun untuk mengambil langkah terhadap persoalan ini,” ujarnya.
HMI kota Banda Aceh khususnya, menyatakan sikap penolakan terhadap keputusan Pemerintah Amerika Serikat yang dianggap telah menjajah negara Islam.
“Keputusan Donald Trump ini masalah besar, ia sudah mengambil dan menjajah bumi umat muslim. Persoalan ini tidak bisa didiamkan, kami sangat memohon kepada para penguasa untuk segera melawan Amerika yang telah mengganggu negara Islam,” sebutnya.
Sumber: Okezone.com | Zuhri Noviandi, Jurnalis